Peranan Radiologi dalam Perawatan Ortodonti (Perawatan Kawat Gigi)
Apr 30, 2020
Perawatan ortodonti adalah perawatan terhadap gigi secara keseluruhan yang bertujuan untuk koreksi gigi jarang, gigi berjejal, gigi yang maju, serta untuk mengkoreksi hubungan rahang atas dan rahang bawah yang tidak tepat. Keadaan tersebut mempengaruhi fungsi dan estetika wajah sehingga dapat mengurangi kepercayaan diri seseorang. Dengan perawatan ortodonti, gigi dapat terkoreksi menjadi lebih baik sehingga meningkatkan fungsi dan estetika wajah. Perawatan ortodonti dilakukan setelah melalui berbagai analisis seperti analisis model dari cetak gigi, foto ronsen sefalometri, foto ronsen panoramik dan fotografi. Analisis tersebut dilakukan untuk menentukan rencana perawatan ortodonti yang akan dilakukan. Hasil analisis tersebut akan di sampaikan kepada pasien agar diperoleh kesamaan persepsi terhadap perawatan ortodonti yang akan dilakukan. Setelah ada kesepakatan dan persetujuan dari pasien barulah perawatan ortodonti di mulai. Sefalometri adalah teknik ronsen kepala dari samping, dimana dari gambaran ronsen tersebut dapat ditentukan titik-titik penting yang menunjukan posisi rahang atas dan rahang bawah terhadap tulang kepala. Penggunaan foto sefalometri ini sangat luas, dan ditunjukan untuk membantu menegakkan diagnosis, merencanakan perawatan, mempelajari pertumbuhan tulang kepala dan wajah, serta mengevaluasi hasil perawatan. Hasil ronsen sefalometri selain membantu dalam bidang ortodonti juga membantu dalam bidang bedah mulut. Agar diperoleh hasil analisis sefalometri yang akurat maka kualitas gambaran ronsen sefalometri harus baik. Panoramik adalah gambar ronsen dari seluruh gigi dan rahang. Dokter gigi atau dokter gigi spesialis memanfaatkan foto ronsen panoramik untuk menegakkan diagnosis kondisi gigi dan rahang pada pasiennya. Gambaran ronsen panoramik ini memberikan informasi antara lain adanya trauma misalnya benturan pada rahang, kondisi gigi secara keseluruhan, posisi gigi bungsu, pertumbuhan gigi, sinus maksilaris, lubang pada gigi, kondisi jaringan pendukung gigi, dan sendi rahang. (drg. Arty C Putri, Sp.Ort , drg. Mutiara S Suntana, Sp.RKG & Elli Meilani, A.Md. Kes)